Latest News :

Mengapa Cewe' Anime lebih menarik dari pada cewek real?

Posted by at Sunday, October 20, 2013

Ini sebenarnya Note dari seorang teman di facebook, dan didapat dari sebua forum anime, dab karena apa yang dia bandingkan memang benar apa adanya sesuai kenyataan jadi saya sengaja meng-quote note darinya itu, berikut adalah isi dari note tersebut.

I can see what in your heart from your eyes
  • Karena mereka mau diajak susah bareng, bahkan mau membantu si Cowo jika dalam kesusahan, meskipun dia bukan pacarnya. Skandal? Tidak peduli!
    Bukan yang malah enak-enakan hangout bareng teman-teman di kala orang lain sedang susah!

    Karena mereka mempergunakan barang sesuai dengan fungsinya, dan tidak tergod` barang-barang musiman.
    Bukan yang suka memamerkan barang mewah di tempat umum! apalagi yang malu kalau punya hape jadul! Masih bersyukur punya hape!

    Karena mereka murah senyum. Senyum tuh gratis!
    Bukan Cewe yang pelit senyum!
    Pelit senyum cool? Cool dari Osaka?

    Karena mereka 'narsis' pada tempatnya. Narsis buang baterai!
    Bukan narsis di tiap tempat! Foto sendiri dari nungging sampai salto aja sampai 300++! 

    Karena mereka tahu kapan dan dimana mereka curhat.
    Bukan dikit-dikit 'curhat' di tempat umum seperti forum! atau dikit-dikit ganti status facebook/shoutout friendster! bilang aja cari perhatian!

    Kalau kalian suka ma seorang Cowo, nyatakan!
    Gak usah jaim nunggu ditembak napa! Setiap orang berhak untuk mencintai, dicintai, memulai percintaan, dan mengakhiri percintaan. Yang gak ngerasa 'orang' atau 'manusia' ya ngerasa dirinya paling mahal.

    Karena mereka memilih sang 'calon suami' yang dewasa, bertanggung jawab, memberi nafkah, menjamin keluarganya dalam kebahagiaan dan kedamaian apabila nanti berkeluarga, penyayang, setia, serta punya pendirian dan prinsip.
    Ingat, anak-anak kita nantinya bukan di kasih makan lagu-lagu rock, lagu-lagu romantis, apalagi lagu metal. Kata-kata cinta tidak bisa dipakai untuk membiayai anak sekolah hingga perguruan tinggi.

    Karena mereka jujur pada diri sendiri, melakukan apa yang ingin mereka lakukan selama itu tidak merugikan pihak lain. Kalau kalian masih suka membawa boneka menjelang tidur, kenapa tidak! Bukan 'masa kecil kurang bahagia' kok!
    Bukan yang gengsinya gede, orang lain begini ya ikutan begini, orang lain begitu ikutan begitu. Justru yang seperti inilah yang masa kecil kurang bahagia! (karena dari kecil hidupnya ikut-ikutan orang lain)

    Karena mereka ga banyak mengkhayal. Nikmati saja hidup yang ada, namun tetap berusaha untuk perubahan yang lebih baik.
    Bukan Cewe yang mengkhayal ber-poli-Cowo dengan para personel Super Junior atau aktor-aktor Boys Before Flowers! Mereka kenal sama kalian saja tidak!

    Mau berjuang bersama, saling bantu-membantu. Tidak peduli dengan siapa.
    Mau ganteng, mau jelek, mau imut, mau keren, mau serem, mau item, mau putih, mau albino, mereka tetap manusia. Justru yang suka pilih-pilih orang/diskriminatif yang tidak manusia.

    Karena mereka mau berkorban untuk temannya.
    Bukan orang pelit+boros, uang sekejap habis di mall untuk fashion, biar gaul dan stylish katanya *lagi-lagi budaya alay!*
    Stylish tapi egois, barang uang habis baru ngerengek nangis.

    Possible responses:
  • Itu kan cuma di 'kartun' doang!
    Harusnya saya yang bertanya, kenapa kalian yang 'nyata' kalah sama 'kartun'!

    Itu kan di Jepang...
    Lah mau di Jepang kek, Korea kek, Amerika kek, Singapore kek, sama aja, apa salahnya sie berubah!
    Orang macam kalianlah yang bikin Indonesia semakin busuk
    *mangkel mode on*

    Itu kan dari imajinasi, cuma khayalan...
    Mereka berimajinasi seperti itu karena muak melihat kelakuan orang macam kalian yang semakin lama semakin busuk! Mereka butuh 'angin segar' yang keluar dari fantasi mereka.

    Karena wanita ingin dimengerti...
    Kalau kalian ingin dimengerti maka kalian harus bisa mengerti orang lain.

    Suka-suka gw donk mau ngapain!
    Akhirnya bertambah lagi Cewe macam ini. Yang hidupnya 'suka-suka' doank biasanya itu macam hidup wanita kurang benar perangainya a.k.a bitches or whores.

    TSnya patah hati? Gagal dapetin Cewe? LOL
    Belum tahu dia, TS di realnya gimana
    *sok ganteng mode on* XD. Jadinya merasa sok keren merasa paling tahu 
    Lewat catatan ini saya hanya ingin sekedar menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan. Ide bikin catatan ini juga spontan kok, baru tadi pagi.

    Sendirinya sebagai Cowo tidak mau dibandingkan dengan Edward Cullen, Afgan, Vidi Aldiano, Cowo-Cowo Korea, dsb!
    Karena kalian membandingkan kami secara TAMPANG, KECERDASAN, STYLE, ROMANTISME, ATAU KEBERANIAN MELAWAN MUSUH. Sementara di catatan ini, yang saya tekankan adalah SIFAT.
    Dan ingat, tidak semua orang punya kelebihan di bidang itu. Kita juga belum tentu mempunyai cukup uang untuk membeli barang-barang 'keren' yang bermerek. Sementara sifat bisa diubah.
    Kalaupun soal keberanian melawan musuh, Alhamdulillah bumi kita adalah tempat yang damai dan tidak ada monster atau siluman bla bla bla.
    Soal keberanian kita punya tempat sendiri, diantaranya adalah keberanian dalam menanggung resiko atas apa yang diperbuat. 
    Kalaupun kalian membandingkan kami dengan tokoh yang lebih wajar (misalkan dari film-film yang sarat moral, contohnya Gie; atau dari anime, misalkan Takasu Ryuuji atau Yuusaku Kitamura dari ToraDora atau dari dorama seperti yusuke dari dragon zakura!) kami masih bisa terima.

    Chara di Anime itu sempurna, baik dari segi penampilan maupun sikapnya!

    Kata siapa? Anime juga seperti film, novel, game, atau jenis karya lainnya; dimana apabila ada tokoh yang perfect, overpowered, imbalance, dsb itu akan membuat karya tersebut menjadi garing. Oleh karena itu bahkan dalam dunia fiksi saja diusahakan agar tidak ada tokoh yang perfect.

    Perlu saya beri contoh?
    Pernah dengar istilah Tsundere, Yandere, Kuudere, Dandere, dsb?
    Tidak mengerti? Baiklah itu memang sebagian dari istilah anime yang kompleks.

    Contoh gampangnya saja...
    Misalkan Taiga Aisaka. Dia kasar terhadap Ryuuji, tetapi di poin pertama itu dia terlihat membantu Ryuuji berjualan cokelat.
    Tetapi sifat kasar itu bukan berarti tanpa beralasan. Itu karena tuntutan hidupnya dimana dia tinggal sendiri di apartment karena perlakuan orang tuanya. (hidupnya kurang bahagia, meskipun dia dari keluarga kaya)

    Intinya, 'kekurangan' dalam anime itu karena ada sebab dan lebih 'wajar', tidak dilebay-lebay-in atau terkesan dibuat-buat. Namun mereka juga ada kecenderungan untuk berusaha untuk berubah.

    Bukan 'kekurangan' yang lebay dan terkesan tidak beralasan, seperti ngeluh ini ngeluh itu di status fb, menuntut punya BlackBerry, inginnya dipuji terus, inginnya dibilang gaul (alay lagi alay lagi), narsis berlebihan, hidup seenak teteQ!

    Bahkan tokoh anime saja tahu bahwa sombong, pelit, bersikap lebay, merasa dirinya paling mahal, paling berharga itu tidak ada gunanya!
    Meskipun mereka fiksi dan berasal dari khayalan dari orang-orang tertentu (mencakup mangaka/pengarang dari serial asli, illustrator, animator dsb, Red.), namun khayalan yang berasal dari orang-orang yang tahu bahwa fungsi anime itu tidak hanya sekedar hiburan, namun sebagai tempat menyampaikan berbagai macam nilai moral dan nilai-nilai positif yang perlu diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari, meskipun terselubung! (Japan tea!)

    Bukan khayalan yang berasal dari orang-orang yang hanya sekedar meraup uang dan membuat para penontonnya menjadi retarded, seperti sinetron atau drama-drama yang terlalu menonjolkan Cowo-Cowo keren, Cewe-Cewe cantik, ciuman ini ciuman itu, pelukan ini pelukan itu, dan percintaan yang berlebihan!

    Meskipun memang masih ada anime yang diperlakukan seperti sinetron atau drama tersebut, namun anime seperti itu (misalkan yang fan servicenya over), secara otomatis akan mendapatkan respon negatif dari para otaku.
    Karena di luar sana masih banyak anime yang tentunya lebih baik dari segi cerita, yang lebih banyak nilai positifnya, tidak hanya sekedar desain karakter atau fan service.

    TSnya otaku! freak! kimpoi aja sama chara anime sana!

    Saya freak? Memang saya freak, 120Gb dari space hardisk eksternal saya saja berisi anime lagian kan saya sudah bilang di page awal kalau saya lagi edan dan ingin membuat thread edan.

    Tetapi saya bersyukur, karena saya tidak se-freak mereka yang kebanyakan mengkhayal apalagi yang mengkhayal kimpoi dengan Kim Joon, Lee Min Ho, Kim Bum atau Kim Hyun Joong!
    Apalagi yang berkhayal dibawa oleh Edward Cullen (Robert Pattinson) ke atas bukit sampai memanjat-manjat pohon!
    Termasuk juga yang berlagak pedofil dengan berkhayal kimpoi dengan Daniel Radcliffe! 
    Atau menari-nari di halaman sambil bernyanyi-nyanyi seperti orang autis bersama Zac Efron!

    Dan penggemar anime mana sie yang tidak ingin kimpoi dengan chara anime? *kalau menjadi kenyataan*

    Namun saya sadar hidup di dunia nyata, hidup dengan manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing; dan tidak mempunyai mata sebesar baso seperti di anime-anime; namun yang penting dapat berfungsi dengan baik, yaitu untuk melihat, melihat segala hal yang dilihat, dan mengambil unsur positifnya sebagai inspirasi untuk hidup yang lebih baik.

    Tidak hanya sekedar cool, cute, dan gaul. Karena kita tidak selamanya akan menjadi ABG.

    Tentunya kita menginginkan pasangan hidup yang energik seperti Haruhi Suzumiya, yang less talk action only seperti Yuki Nagato, yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan dengan keceriaan seperti Minori Kushieda, yang jago memasak seperti Kyo Fujibayashi, yang serba bisa seperti Kotomi Ichinose, yang setia dan penyayang sampai akhir hidupnya seperti Nagisa Furukawa!

    Namun untuk mendapatkan pasangan seperti itu tentunya bukan yang 'asal jadi', tetapi kita harus mencari 'bahan baku' nya, dan berusaha mendidiknya agar bisa seperti itu. 
    Persyaratannya cukup satu: Dia mempunyai kemauan untuk berubah menjadi lebih baik.

    Dan disinilah peran seorang pria yang sebenarnya! Fungsi seorang pria tidak hanya menikmati seks, atau melontarkan kata-kata romantis.
    Namun yang lebih penting dari itu adalah mendidik dan 'mengolah' pasangan hidupnya untuk mencapai suatu kesempurnaan.
    Bukan membiarkannya belanja menghabiskan duit, ngerumpi dengan tetangga sekitar hingga lupa waktu, menonton drama/sinetron yang terlalu banyak menjual mimpi, dan tukar-tukaran PIN BlackBerry.

    Dan tentunya kami ingin menjadi pria seperti itu.

    Bagaimana dengan TSnya sendiri?
    Urusi diri sendiri dahulu, jangan mengurus orang lain!

    Bagaimana dengan diri saya maksudnya?
    Tidak perlu saya ceritakan di sini. Kesannya kurang etis untuk menceritakan kebaikan dan kekurangan diri sendiri.
    Biar orang lain yang menilai apakah saya sudah baik atau tidak, yang penting dari diri saya, Alhamdulillah saya masih punya niat untuk berusaha untuk menjadi lebih baik dan membuat orang-orang disekitar saya tersenyum karena keberadaan saya.

    Namun seorang manusia yang mampu berpikir dan menggunakan akalnya dengan baik tentu akan merasa malu apabila 'dipecundangi' oleh karyanya sendiri!
    Tulisan saya (mungkin) mengarah ke positif, namun diri saya mengarah ke negatif.
    Bukankah itu sama saja seperti poin paling pertama pada 'Possible responses' di atas, mengapa kita yang 'nyata' kalah dengan 'kartun' yang buatan! Begitu juga dengan tulisan ini dan saya selaku TS, kenapa saya malah kalah dengan kartun / anime? Saya juga perlu untuk memperbaiki sisi negative saya agar tidak sampai merugikan orang-orang disekitar saya.

    Namun apabila saya melakukan suatu kesalahan, mungkin karena lupa, begitu juga anda, sudah saatnya kita perlu saling mengingatkan.

    TSnya curhatkah?

    Saya menyatakan cinta kepada seorang Cewe saja baru 1 kali.
    Lalu kalaupun anda masih bersikeras menganggap saya desperate, saya patah hati, saya gagal dalam percintaan, dan sebagainya, perlukah saya menceritakan pengalaman saya, misalkan 'ditembak' Cewe, didekati Cewe, hingga keberhasilan saya dalam menarik hati seseorang yang saya sukai? (meskipun saya tidak melanjutkannya lagi, karena saya sendiri masih perlu memperbaiki beberapa sifat negative dalam diri saya)

    Tetapi saya tidak mau seperti alay-alay bangga, 'ditembak' atau didekati Cewe saja bangganya setengah mati, lalu cerita ke orang-orang dan menganggap dirinya paling cool atau keren *norak tau*

    Namun saya masih mempunyai pengalaman hidup lainnya, pengalaman teman-teman saya, dan pengalaman orang lain yang belum saya kenal, dengan kisah hidupnya masing-masing.

    Dan memang catatan yang saya buat di atas saya buat serelevan mungkin dengan apa yang mereka alami, dan apa yang memang terjadi, apa adanya. Kalaupun kalian menganggap hal yang terdapat di catatan ini tidak terjadi pada kehidupan kalian, namun kalian perlu mengerti, setiap orang mempunyai kehidupan dan pengalamannya masing-masing.

    Dan sekali lagi perlu diingat, yang namanya kesalahan atau kekurangan bukan untuk dibiarkan, dan kita pasrah untuk itu; tetapi untuk diperbaiki dan disinilah letak kebenaran dan pembenaran. 
    Tidak hanya sekedar duduk diam dan mengecam, namun tidak ada usaha untuk memperbaiki, bukankah itu sama saja dengan pengecut karena tidak berani untuk memperbaiki? Sama kekurangan sendiri kok kalah.


    Jangan banyak alasan. Jangan banyak bacot. Jangan banyak omong.
    Tidak ada kata terlambat untuk berubah.
    Belajarlah dari kesalahan diri sendiri dan orang lain!
Itulah beberapa perbandingan dari cewek jaman sekarang dengan cewek anime, karena itulah saya lebih gampang tertarik kepada chara cewek di anime daripada dengan cewek nyata.

Sumbernya : note friends for facebook dari blog ini

Share this Post :

1 komentar:

Jangan Lupa Ya Gan Tinggalkan Komentar Disini jangan lupa Dengan kata kata yang sopan bukan berarti harus mencela celakan... Kita sesama Blogger, kita sesama manusia dan kita juga harus menghargai... Jangan Berkomentar yang memasukan Berbau Porno Grafi